Rabu, 23 Mei 2012

PROLOG


Awalnya hanya kehampaan, tiga Dewa ; Dewa Mahabijak, Dewa Angkara dan Dewi Aura sepakat membuat sebuah dunia. Dewa Mahabijak akhirnya membuat sebuah daratan raksasa yang diberi nama ARCAPADA serta manusia dan makhluk-makhluk fantasi di dalamnya.Dewi Aura menabur ke tiap makhluk rasa bahagia, cinta dan  energi positif lainnya. Dewa Angkara sang Dewa Perang merasa tersisihkan ia akhirnya membuat sebuah daratan tersendiri yang penuh dengan makhluk – makhluk penuh dengki. Bahkan ia pun berhasil menyusupkan beberapa makhluk ciptaannya ke daratan Arcapada.
          Beratus-ratus tahun kemudian sebuah awal bencana hadir.
           Jagat Agung, anak manusia yang terkenal paling tampan di sentero daratan Arcapada berhasil menyatukan semua penghuni daratan Arcapada dalam kekuasaannya, telah membuat Aura sang Dewi Cinta tergila-gila padanya. Namun Jagat Agung telah lebih dulu terjerat hatinya oleh wanita dari kalangan manusia ,Dewi Pratiwi. Jagat Agung sang raja besar penguasa Arcapada akhirnya menikah dengan Dewi Pratiwi. Dan ini menimbulkan kemarahan sang Dewi Cinta,Aura. Ia pun melepaskan kutukan bahwa keturunan dari pasangan ini nantinya bukanlah manusia biasa.
          Singkat cerita kutukan itu ternyata benar, sepasang anak kembar pertama putra-putri berkulit putih rambut putih dan telinga runcing ke atas. Jagat Agung yang tidak menginginkan mereka akhirnya membuang mereka ke sebelah selatan Hutan Kabut sunyi. Kelak akan lahir dari mereka Ras Kayangan. Ras yang abadi,kecuali jika mereka menikah dengan manusia biasa.
          Begitupun dengan kelahiran kedua – anak kedua mereka ternyata sepasang manusia kera. Sepasang anak kembar putra-putri ini dibuang ke pulau disebelah barat Arcapada, pulau Primatan. Dari keturunan ini lahirlah kelak ras Wanara.
          Kelahiran ketiga, sepasang putra-putri bertubuh seperti manusia biasa namun di belakang leher mereka terdapat celah-celah insang. Menganggap anaknya aneh Jagat Agung Membuang anak-anak ini ke sebuah benua di sebelah timur arcapada. Kelak mereka akan melahirkan ras Baruna. Ras yang tidak bisa jauh dari air.
          Akhirnya untuk menghindari kutukan itu Jagat Agung menikah kembali dengan wanita lain, Serat Hati. Dari pasangan ini akhirnya diturunkan raja-raja besar yang kelak memegang tahta kerajaan Cakra Buana di Arcapada.
          Dan akhirnya sampailah pada generasi raja ke enam yang di pegang oleh Raja Sabda Dewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar